Ketahui apa itu Kemasan Tradisional – Kemasan tradisional mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Istilah ini bahkan sudah menjadi perbincangan yang sangat umum di kalangan pengusaha. Sebagai aspek yang sangat penting dalam mendukung pemasaran produk, kemasan yang baik sebenarnya tercipta dari proses yang sangat panjang. Sebelum berbagai pilihan kemasan menjadi umum di pasaran seperti sekarang ini, kemasan tradisional telah mengalami cukup banyak perubahan.
Ketahui apa itu Kemasan Tradisional
Kita semua akrab dengan kemasan plastik. Bahan plastik saat ini sudah sangat umum digunakan sebagai bahan pengemas utama dalam berbagai produk. Namun, sebelum munculnya plastik, tahukah Anda bahwa penggunaan bahan-bahan alami seperti pelepah isang, daun pisang, dan kulit binatang cukup sering digunakan sebagai alat pengemasan saat itu.
Kehadiran plastik menjadi alternatif yang saat itu hanya mengandalkan alat pengemas dari bahan alam yang mudah rusak. Seperti yang kita ketahui, beberapa kemasan yang terbuat dari bahan alami mudah rusak dan tidak mampu melindungi produk atau barang yang dikemas dalam waktu lama.
Untuk menjawab kebutuhan umat manusia yang semakin meningkat, bahan plastik bisa menjadi salah satu jawaban yang bisa digunakan. Plastik tersebut kemudian diolah menjadi kemasan yang dibentuk dalam berbagai ukuran sesuai kebutuhan. Saat ini, plastik bahkan bisa dikatakan sebagai alat pengemasan yang sangat sempurna. Sebelum berbicara lebih jauh tentang plastik sebagai kemasan, melalui artikel ini akan menjelaskan pengertian kemasan, jenis kemasan tradisional, dan kemasan modern. Simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian kemasan
Kemasan tradisional merupakan cikal bakal kemasan yang selama ini kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kemasan dapat dikatakan sebagai bagian luar yang digunakan untuk membungkus suatu produk dengan tujuan utama untuk melindungi produk tersebut. Namun dengan berkembangnya zaman, tujuan pengemasan tidak lagi sebatas sebagai alat pelindung produk tetapi juga sebagai alat yang sangat tepat untuk menarik pelanggan.
Dalam kemasan tradisional, ada beberapa unsur yang belum tergali dengan baik. Misalnya unsur promosi, branding, dan efektifitas penjualan. Kemasan masa kini juga diartikan sebagai desain pada suatu bahan yang memiliki unsur garis, gambar, pola, dan huruf untuk memberikan informasi kepada konsumen.
Kemasan tradisional saat itu hanya sebatas fungsinya sebagai alat yang digunakan untuk mempertahankan produk, padahal di luar itu Anda bisa menggunakan kemasan sebagai alat untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan.
Jenis kemasan tradisional
Perjalanan panjang kemasan menjadi hal yang menarik untuk kita cermati. Biasanya kemasan tradisional akan mencirikan suatu daerah tertentu. Padahal, untuk negara besar seperti Indonesia, kemasan akan sangat menunjukkan ciri dan identitas serta keunikan suatu daerah. Kemasan terus berkembang, berikut beberapa jenis kemasan tradisional yang digunakan.
- Daun pisang
Tidak diragukan lagi bahwa pisang adalah buah yang sangat bermanfaat. Mulai dari pelepah, buah, kulit, hingga daunnya semua bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Untuk kemasan biasanya yang akan digunakan adalah daun pisang.
Daun pisang merupakan salah satu bahan kemasan tradisional yang telah dikenal banyak orang selama ini. Di beberapa daerah bahkan membungkus dengan daun pisang bisa memiliki istilah yang berbeda.
Karena memiliki sifat fleksibel, daun pisang bisa disulap menjadi berbagai bentuk. Biasanya daun pisang akan digunakan untuk mengemas makanan. Namun karena daun pisang mudah busuk dan tidak tahan lama, produk kemasan tidak bisa dikirim ke banyak daerah karena akan rusak.
- Anyaman bambu
Berikutnya adalah anyaman bambu. Kemasan tradisional ini bahkan menjadi sesuatu yang masih umum digunakan oleh beberapa produk hingga saat ini. Bentuknya yang unik karena proses tenun membuat kemasan tradisional ini cukup menarik.
Pada umumnya kemasan tradisional yang terbuat dari anyaman bambu akan digunakan untuk mengemas produk oleh-oleh di berbagai daerah. Misalnya seperti dodol, tahu sumedang, atau kue.
Memiliki tekstur yang juga lentur, anyaman bambu juga bisa dibentuk menjadi berbagai ukuran. Hal ini dapat membuat bambu cocok untuk hampir semua produk. Namun anyaman bambu tidak tahan terhadap air sehingga penggunaannya perlu diperhatikan.
- Kayu
Kayu merupakan jenis kemasan yang biasa digunakan untuk menampung produk sayuran dan buah-buahan di pasar tradisional dan mini market. Sifatnya yang kuat membuat kayu cocok digunakan sebagai kemasan produk yang dijual dalam ukuran besar.
Pemasok buah dan sayuran segar yang akan dijual kembali ke pedagang, restoran, atau toko retail biasanya akan menggunakan kardus besar untuk mensuplai semua produknya. Namun, itu masih cukup umum hingga hari ini.
Kayu yang ada biasanya akan berukuran sangat besar. Penggunaan kayu dapat mengefisienkan proses distribusi, tetapi dari segi umur simpan produk dan nilai branding untuk promosi, penggunaannya tidak dapat diandalkan.
Selain biasa digunakan pada produsen buah dan sayuran segar, kayu juga biasa digunakan sebagai kemasan untuk beberapa produk unik. Ini misalnya seperti produsen hadiah yang unik.
- daun kembang sepatu
Selain daun pisang, daun waru juga merupakan salah satu jenis kemasan tradisional yang cukup banyak digunakan. Tidak jauh berbeda dengan daun pisang, daun waru juga mudah dibentuk menjadi berbagai macam bentuk yang unik.
Beberapa jenis daun lainnya seperti daun pandan, daun pepaya juga termasuk dua daun yang banyak digunakan untuk mengemas produk. Namun penggunaan kemasan daun tidak bertahan lama dan penggunaannya untuk ukuran produk yang kecil.
Mungkin itu saja informasi yang dapat kami sampaikan untuk Anda semua, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda semua. Kunjungi situs dari penyedia kemasan makanan food grade untuk mendapatkan berbagai macam informasi mengenai kemasan makanan.